Tips Menjadi Pribadi yang Disukai Orang Lain

0 Comments

Tips Menjadi Pribadi yang Disukai Orang Lain

Saya pernah membawakan presentasi untuk mata kuliah public speaking yang bertema tentang bagaimana untuk menjadi pribadi yang lebih disukai oleh orang lain, dan saya pengen membaginya ke teman-teman semuanya. Menjadi pribadi yang menarik bukanlah soal bagaimana penampilanmu, tapi tentang bagaimana sikap dan pembawaanmu selama ini. saya menyebutnya sendiri sebagai The Seven Steps. Percayalah, menjadi pribadi yang disukai oleh orang lain itu benar-benar menyenangkan. Jadi, selamat mencoba ya ! ^^


1. Bersikap Bersahabat
Cara pertama, dan yang paling penting agar temen-temen lebih disukai orang lain adalah bersikap bersahabat dengan orang lain. Sama seperti yang biasa kita alami, orang yang bersikap bersahabat dan terbuka lebih kita sukai daripada mereka yang bersikap defensif dan tertutup. Bersikap bersahabat merupakan sebuah usaha yang murah dan sangat mudah, banyak dari kita telah melakukannya tanpa kita sadari. Kesalahan umum yang sering kita lakukan ketika bertemu orang lain adalah sikap defensif dan was-was yang berlebihan, sehingga kita sulit untuk menjaga hubungan dengan orang lain. Ingatlah selalu untuk mencaga ucapan saat kita berbicara dengan orang lain, hargai perasaan mereka, dan cobalah untuk tidak bersikap egois dengan siapapun. Tersenyumlah, ceriakan harimu dengan tersenyum dan bersikap ramah dengan orang lain, dan temen-temen akan terkejut bahwa akhirnya harimu akan berjalan lebih ringan dan menyenangkan ...


2. MSFI
MSFI merupakan singkatan dari Make Someone Feel Important. Buat orang lain merasa penting, itu kuncinya. Dorongan seseorang untuk bergaul adalah agar ia dihormati dan dihargai. Untuk itu, kita harus bisa mengambil hatinya lewat cara ini. Cara yang paling mudah ialah memanggil nama dalam sebuah percakapan. Saya lebih senang jika ada yang bertanya, ”Angga sudah makan?” daripada hanya sekadar ”Kamu sudah makan?”. Memanggil nama berarti menghargai keberadaan seseorang. Ini adalah sebuah hal yang mudah tetapi sangat berarti. Mengingat hari ulang tahun teman, memberikan selamat atas keberhasilannya, dan hal-hal kecil semacam itu merupakan cara yang ampuh untuk dapat mendekatkan hubungan kita dengan orang lain. Tidak perlu berlebihan dan dibuat-buat, enjoy aja.


3. Mendengarkan

Di salah satu cerpennya ( judulnya Sepotong Senja kalo nggak salah), saya lupa kata-katanya yang pasti, Seno Gumira Ajidharma pernah bilang begini:

Aku tidak akan terlalu banyak berkata-kata lagi. Sudah terlalu banyak kata-kata di bumi ini. Orang terlalu sibuk berkata-kata hingga mereka tidak punya waktu untuk mendengarkan kata-kata orang lain, bahkan kata-katanya sendiri.”

Ya mungkin bener juga apa yang disinggung sama Seno di atas. Kita ni kadang susah banget kalo disuruh ndengerin orang lain, iya nggak sih? Coba deh, di antara temen-temen ada kan yang punya temen curhat? Nah, diinget-inget ya, pernah nggak temen-temen dateng ma temen curhatnya, trus ngeluangin waktu dengan tulus cuman buat ndengerin temen itu cerita? Eng Ing Eng! Jarang kan? Yang ada tu kita sering telpon temen kita trus bilang,” Bud, gue ada masalah ma Amel nih. Pengen crita, penting banget! ”. Uda deh, crita sampe berbusa berjam-jam, sampe mewek-mewek.

Nah, sebenernya ni adalah hal yang paling penting ketika kita ingin disukai oleh orang lain dalam sebuah obrolan. Pertama, mendengarkan. Kedua, kurangi bicara tentang diri sendiri. Dua hal ini penting banget artinya dalam sebuah hubungan relasional. Ingat, kalo kita pengen disukai oleh orang lain, berangkatlah dari pandangan ’mereka’. Bukan pandangan ’kita’. Orang ingin dan suka didengarkan, maka dengarkanlah orang lain. Orang ingin merasa bahwa mereka dihargai dan diperhatikan, maka bersikaplah antusias. Banyak bertanya dan menggali lebih jauh. Itu kuncinya.

Nggak perlu terlalu dibuat-buat, jangan-jangan yang ada malah ntar kita dikira tukang pura-pura. Mindset kita aja tentang ’mendengarkan’ yang diubah. Ndengerin itu gedhe banget lho manfaatnya. Pertama, kita bisa lebih ngerti tentang gimana jalan pikiran dan sikap orang yang kita ajak bicara. Uda gitu informasi yang kita dapet juga nambah, iya to? Kedua, kita membangun sebuah kepercayaan dengan orang lain dengan tidak bersikap egois. Orang malah jadi tambah respek dan menghargai kita. Analoginya blog deh (mesisan wes, kan ini nulisnya di blog ^^ ). Ada kan temen-temen yang hobi banget nulis di blog, tapi jarang banget buat blogwalking plus baca postingan temen-temennya? Ato blogwalking tapi cuman buat promosi blog di shoutbox doank? Uda gitu, pengen pula blognya rajin dibaca orang. Nah lho, sedikit banyak sebel kan jadinya kita? Nah, sama kayak ngobrol ma orang lain. Tapi coba, misalnya ada temen yang tiap kita posting, setidaknya dia baca punya kita dikit-dikit. Ato malah ada yang nyempetin diri buat komen tentang isi postingan kita walopun benernya isi postingnya cuman kayak status fesbuk (” Aduh, lagi nggoreng krupuk nih. Lagi hot ... ”). Kita malah suka kan ma orang-orang kayak gini? Mereka perhatian, dan menganggap bahwa apapun isi pikiran kita itu penting. Mereka inilah orang-orang yang ’mendengarkan’. Salut deh buat mereka!

Ndengerin itu nggak susah, tapi mang harus sabar dan perlu latihan. Cara yang utama ya nekan ego kita sendiri, jangan mendominasi dalam sebuah percakapan. Orang kan juga males kan ndengerin kita kalo gitu caranya? Kalo kita mau ndengerin orang lain, orang lain juga bakal belajar buat ndengerin kita karena mereka udah merasa kita hargai. Nah makanya itu, kita harus belajar untuk mendengarkan. Selamat mencoba ^^

Muhamad Abduh

Some say he’s half man half fish, others say he’s more of a seventy/thirty split. Either way he’s a fishy bastard.

0 Comments: